Setiap desa pasti memiliki sejarah dan latar belakang masing-masing yang merupakan ciri dan cerminan dari kepribadian masyarakat. Sejarah desa seringkali hanya bersumber berdasarkan cerita secara turun temurun yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat tersebut sehingga sulit dicari fakta kebenarannya.
Zaman dahulu nama Sumodikaran diambil dari nama seorang patih dari Kerajaan Rajekwesi dalam masa kepemimpinan Raja Sosrobahu keturunan dari Sosrodilogo Bupati Madiun. Patih tersebut bernama Patih Sumodikoro yang mempunyai nama asli Sumo Hadiwijoyo, berasal dari Magelang. Dalam sejarah, Kerajaan Rajekwesi diserang oleh Kerajaan Mojoranu yang mengakibatkan Patih Sumodikoro terlibat dalam pelarian, hingga ia terkepung musuh di salah satu tempat yang sekarang menjadi tempat pemakaman cepit yang berarti terkepung. Disaat itu, Patih Sumodikoro memutuskan untuk mukso (menghilang), dengan meninggalkan keris dan baju ontokusumo (baju kadidayan perang) untuk mengelabuhi musuh, agar musuh mengira bahwa Patih Sumodikoro telah binasa.
Berjalanya waktu, tentara Pangeran Diponegoro yang bernama Sumo Wijoyo yang terkenal dengan Ki Warang, pada tahun 1785 menamakan daerah ini dengan Desa Sumodikaran, yang diambil dari nama Patih Sumodikoro.
Adapun kepala desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah sebagai berikut: